Pages

Senin, 31 Agustus 2015

Doaku



Ya Allah...
Kau ciptakan aku dari tiada, menjadi ada
Kemudian Kau kembalikan aku kepada-Mu
Kehidupanku bejalan dan berputar
sesuai dengan kehendak-Mu

Ya Allah...
Hari ini tiba juga aku di usia ini
Hari di mana aku harus menjadi lebih bijaksana
Hari di mana aku harus menjadi lebih dekat dengan-Mu
Hari di mana aku harus bisa menjadi teladan bagi orang lain

Ya Allah...
Panjangkanlah usiaku agar hidupku menjadi lebih bermanfaat bagi orang lain
Panjangkanlah usiaku agar aku dapat lebih memandang hidup dengan penuh makna dalam kebesaran-Mu
Panjangkanlah usiaku agar aku dapat membimbing keluargaku untuk dapat tunduk dan berbakti kepada- Mu
Panjangkanlah usiaku agar aku dapat lebih bersyukur atas nikmat dan rizqi yang Engkau anugerahkan kepadaku

Ya Allah...
Jadikanlah aku menjadi hamba-Mu yang khusyu' dan tawadhu' dalam menerimah hikmah dan berkah-Mu
Bertambah usia dalam hitunganku berkurang pula usiaku dalam hitungan-Mu

Ya Allah
Terima kasih Engkau telah mengangkatku menjadi makhluk dengan derajat yang tinggi
Terima kasih engkau telah memberikan cahaya keimanan kepadaku sehingga aku dapat lebih mengenal-Mu,

Ya Allah...
Aku percaya bahwa Engkau akan selalu berikan yang terbaik untuk diriku, keluargaku, orang tuaku dan semua sahabat sejatiku, yang selalu peduli padaku Hanya pada-Mu lah aku senantiasa mengabdi dan Hanya pada-Mu lah aku memohon pertolongan Kabulkanlah do'a hamba-Mu ini.

Amin..amin..amin.. Yaa Robbal 'Alamin..

Minggu, 23 Agustus 2015

Karena Dia Maha Tahu


Ilustrasi : muslimah

Sahabat, begitu banyak hal-hal yang menimpa kita ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Mungkin sahabat semua pernah mengalaminya, usaha dan ikhtiar pun telah kita maksimalkan, tapi apa daya hasil yang kita peroleh tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan.

Sahabat , boleh jadi kita akan kecewa, menyesali diri, atau bahkan lebih ekstrem lagi ada yang sampai berprasangka buruk atas ketentuan Allah pada kita, ungkapan-ungkapan kekecewaan, keluhan sering kali meluncur dari lisan-lisan kita, kita beranggapan bahwa Allah tidak Adil, Allah tidak menyayangi kita karena hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Sahabat, semoga kita semua terhindar dari sikap yang demikian. Sadarkah bahwa Allah lebih mengetahui skenario yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya. Yang skenario itu mungkin tidak akan bisa dijangkau oleh akal pikiran kita, kita baru tersadar ketika hari telah berganti, waktu telah berlalu, ternyata hal yang terjadi pada kita mengandung berbagai hikmah yang luar biasa, ternyata kita baru sadar bahwa itulah yang terbaik bagi kita.

Sahabat, sekali lagi Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya, akal manusia sangatlah terbatas, tidak mampu mengungkap seluruh hikmah dari ketentuan Allah, boleh jadi apa yang kita inginkan, apa yang kita cintai, apa yang kita sukai ternyata itu buruk bagi kita, begitu juga sebaliknya. Sebagaimana firman Allah “…Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (QS Al-Baqarah: 216).

Sahabat, kita memang punya rencana, Allah pun punya rencana untuk kita, rencana yang terbaik buat kita, walaupun mungkin kita menganggapnya itu sebuah musibah ataupun hal yang tidak kita sukai, tetapi sekali lagi, akal manusia, nalar kita sering dihadapkan akan keterbatasan-keterbatasan yang tidak mampu mengungkap hikmah dibalik itu semua.

Wahai sahabat, kita harus senantiasa siap menghadapi itu semua, mengkondisikan diri kita terhadap hal-hal yang mungkin terjadi di luar perkiraan dan harapan kita. Tugas kita hanyalah menyempurnakan ikhtiar, berdoa, lalu bertawakal kepada Allah, hasil Allah lah yang menentukan.
Boleh jadi Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan sekarang tetapi Allah memberikan apa yang kita butuhkan, Allah lebih mengetahui kebutuhan hamba-hamba-Nya. Sahabat, itulah yang harus kita yakini bahwa semua yang terjadi adalah ketentuan terbaik dari Allah sehingga apapun yang terjadi hati kita senantiasa Ridha dan ikhlas serta lapang dada atas ketentuan Allah.

Sahabat , memang medan berbicara tak semudah medan berkhayal, medan berbuat tak semudah medan berbicara, akan tetapi sahabat marilah senantiasa kita berupaya dengan sungguh-sungguh agar kita senantiasa ridha dan ikhlas serta lapang dada atas segala ketentuan Allah kepada kita, sehingga kita terhindar dari prasangka-prasangka buruk terhadap Allah, yang itu merupakan sebuah perbuatan dosa yang akan mengotori jiwa-jiwa kita
Sahabat, apapun yang terjadi semoga kita senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah untuk Ridha dan Ikhlas menerima ketentuan-Nya, karena Sesungguhnya Allah Lebih tahu yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya.



Follow u

Jumat, 21 Agustus 2015

Cinta itu Sederhana


Muslimah

Cinta itu sederhana, jika kita mampu menyederhanakannya. 

Jika cinta adalah matematika maka yang mencitai kita akan mengalikan kebahagiaanya hingga tak terhingga, membagi kesedihan hingga tak berarti, manambah keyakinan hingga utuh, mengurangi keraguan hingga habis
(Salim A Fillah )

Rabu, 19 Agustus 2015

SUAMI ISTERI DIUSIA SENJA



❤"Disebuah rumah sederhana yang asri tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja. Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.

❤Sang suami merupakan seorang pensiunan sedang kan istrinya seorang ibu rumah tangga. Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal dirumah mereka menolak ketika putra-putri mereka menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka.

❤Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu menghabiskan waktu mereka yang tersisa dirumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa dalam keluarga itu.

❤Suatu senja ba’da Isya disebuah masjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang dikenakannya ke masjid tadi.
Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri “Kenapa Bu?”
Istrinya menoleh sambil menjawab “Sandal Ibu tidak ketemu Pa”.
“Ya udah pakai ini saja” kata suaminya sambil menyodorkan sandal yang dipakainya. Walau agak ragu sang istri tetap memakai sandal itu dengan berat hati.

❤Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya. Jarang sekali ia membantah apa yang dikatakan oleh sang suami.
Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.

❤“Bagaimanapun usahaku untuk berterimakasih pada kaki istriku yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya.

❤Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku saat aku pulang, kaki yang telah mengantar anak-anakku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku”.

❤Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah tempat bahagia bersama….

❤Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan. Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.
Jari-jari yang mulai keriput itu dalam genggamannya mulai dirapikan dan setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut dan bergumam “Terimakasih ya, Bu ”.
“Tidak, Ibu yang terimakasih sama Bapak, telah membantu memotong kuku Ibu” tukas sang istri tersipu malu.

❤“Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa yang belum tentu sanggup aku lakukan. Aku takjub betapa luar biasanya Ibu. Aku tau semua takkan terbalas sampai kapanpun” kata suaminya tulus.

❤Dua titik bening menggantung disudut mata sang istri “Bapak kok bicara begitu?
Ibu senang atas semuanya Pak, apa yang telah kita lalui bersama adalah luar biasa.
Ibu selalu bersyukur atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk. Semuanya dapat kita hadapi bersama.”

❤Hari Jum’at yang cerah setelah beberapa hari hujan. Siang itu sang suami bersiap hendak menunaikan ibadah Shalat Jum’at,
Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada sang istri menatap tepat pada matanya sebelum akhirnya melangkah pergi.
Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri hingga saat beberapa orang mengetuk pintu membawa kabar yang tak pernah diduganya.

❤Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia. Ia telah pulang menghadap sang penciptanya ketika sedang menjalankan ibadah Shalat Jum’at, tepatnya saat duduk membaca Tahyat terakhir.

Masih dalam posisi duduk sempurna dengan telunjuk kearah Kiblat, ia menghadap Yang Maha Kuasa.

❤“Subhanallah sungguh akhir perjalanan yang indah” gumam para jama’ah setelah menyadari kalau dia telah tiada.

Sang istri terbayang tatapan terakhir suaminya saat mau berangkat ke masjid. Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan pengganti ucapan selamat tinggal.
Ataukah suaminya khawatir meninggalkannya sendiri didunia ini. Ada gundah menggelayut dihati sang istri. Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya,

❤Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun cukup 
membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun keikhlasan dihatinya yang bisa menghambat perjalanan sang suami menghadap Sang Khalik.
Dalam do’a dia selalu memohon kekuatan agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan pada tempat yang layak.

❤Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya. Dengan wajah yang cerah sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri dengan lembut. “Apa yang Bapak lakukan?’ tanya istrinya senang bercampur bingung.
“Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang. Bapak tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan didunia berakhir, Bapak selalu butuh Ibu. Saat disuruh memilih pendamping Bapak bingung, kemudian bilang pendampingnya tertinggal, Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu.”

❤Istrinya menangis sebelum akhirnya berkata “Ibu ikhlas Bapak pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong kalau Ibu takut sekali tinggal sendiri.. Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi dan untuk selamanya tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan."
Sang istri mengakhiri tangisannya dan menggantinya dengan senyuman.

💝Senyuman indah dalam tidur panjang selamanya…. ❤👍

Jumat, 14 Agustus 2015

Wacana Bermutu Muslimah

Bagaimana cara menjawab titipan salam!

⛽Contoh :suatu saat kita dapat salam dari seseorang :

"Mas dapat salam dari ustadz yang tadi khutbah"
Atau 
"Teh dapat salam dari ustadzah teteh, katanya hafalan teteh makin bagus"

⌚Biasanya kita jawab :
Iya, Waalaikumsalam (keselamatan senantiasa untuk kalian)

📷Kalau jawab 'waalaikumsalam' 
maka kita hanya mendoakan orang yang menyampaikan 

🔎Karena kata 'kum' dalam ilmu nahwu adalah 'dhamir mukhatab' atau kata ganti orang yang ada di hadapan kita, sehingga orang yang menitip salam belum mendapatkan doa dari kita

⌛Ternyata di zaman Rasul juga ada titip salam lho

“Sesungguhnya ayahku  mengucapkan  salam  kepadamu”. Maka  Nabi  SAW  menjawab, “ ‘Alaika  wa  ‘alaa  abiikas  salaam  (Semoga keselamatan atas kamu dan atas bapakmu)”. [HR, Abu Dawud juz 4, hal. 358, no. 5231] 

Berkata al-Allamah Ibnu Qoyyim rahimahullah, “Di antara petunjuk Nabi Shallallahu alaihi wa sallam adalah apabila seseorang menyampaikan salam kepadanya dari orang selainnya, Beliau menjawab salam orang yang menyampaikan salam tersebut dan orang yang menitipkannya”.

🔘Bagaimana cara menjawabnya❓

💡Kalau dirinci cara menjawabnya tergantung yang menyampaikan dan yang menitip salam:

➿ Kalau yang menyampaikan laki2 dan menitip salam juga laki2 
Jawab kita : 
'Alaika wa 'Alaihis salam = 
Semoga keselamatan selalu untukmu(lk) dan untuknya(lk)

➿Kalau yang menyampaikan laki2 dan yang menitip salam perempuan 

Jawab kita : 
'Alaika wa 'Alaihas salam = 
Semoga keselamatan selalu untukmu(lk) dan untuknya(pr)

➿Kalau yang menyampaikan perempuan dan yang menitip salam laki2 
Jawab kita :
'Alaiki wa 'Alaihis salam
 Semoga keselamatan untukmu (pr) dan atasnya(lk)

➿ Kalau yang menyampaikan perempuan dan yang menitip salam perempuan
Jawab kita :
'Alaiki wa 'Alaihas salam
 Semoga keselamatan untukmu (pr) dan atasnya (pr)


📚Rumus

Untuk mengingat2 , kita rinci ada 3 tahapan :

➿Siapa yang menyampaikan

Kalau yang menyampaikan laki2 : 
 'Alaika  = Atasmu (laki2)

Kalau yang menyampaikan perempuan :
'Alaiki  = Atasmu (perempuan)

➿ Digabung dengan siapa yang menitip salam

Kalau yang nitip salam laki2 :
'Alaihi = atasnya (laki2)

Kalau perempuan 
'Alaiha = atasnya (perempuan)

Adapun kata sambungnya :  Wa (dan)

➿Kemudian tambahkan di belakangnya lafal 'salam' yang artinya keselamatan 

➿Contoh Penggunaan seperti di atas

Boleh ditambahkan 'wa rahmatullahi wa barakatuh' (kasih sayang Allah dan keberkahan) sebagaimana dicontohkan oleh Aisyah ra saat mendapat salam dari malaikat Jibril


Dari Aisyah radliyallahu anha, bahwasanya Rosulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda kepadanya,

      يَا عَائِشَةُ هَذَا جَبْرِيْلُ يَقْرَأُ عَلَيْكِ السَّلَامَ فَقَالَتْ: وَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ تَرَى مَا لَا أَرَى –تريد النَّبِيَّ صلى الله عليه و سلم

            “Wahai Aisyah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu”. Aisyah berkata, “Salam juga untuknya, rahmat dan berkah Allah semoga dilimpahkan kepadanya. 
Engkau dapat melihat perkara-perkara yang tidak dapat aku lihat –yang dimaksud   Nabi Shallallahu alaihi wa sallam-

“. [HR al-Bukhoriy: 3217, 3768, 6201, 6249 Muslim: 2447, Abu Dawud: 5232 dan at-Turmudziy: 2846]

Di dalam musnad al-Imam Ahmad terdapat tambahan , Aisyah radliyallahu anha berkata,

      فَقُلْتُ: وَ عَلَيْكَ وَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ

‘Aku menjawab, “Salam pula untukmu (yaitu Rasululullah shallahu alaihi wa sallam) dan semoga salam, rahmat dan berkah Allah Azza wa Jalla dilimpahkan untuknya”. [HR. Imam Ahmad ].

Reposted by:

Team Syiar IHQ🌴
💢🔷ODOJ🔷💢

Selasa, 04 Agustus 2015

Ini Tentang Rindu



Ketika ukhuwah itu berbuah rindu
Biarkanlah lantunan do’a Rabitah mengalir dalam helai-helai nadi
Membasahi setiap jengkal lidah dalam tiap ucap
Menghujam hati dalam hela nafas


Ketika ukhuwah itu berbuah rindu
Biarlah tetes-tetes air mata ini menjadi panawar
Dan isak tangis itu menggema dalam penantian
Berharap, memohon dan meminta
Entah di dunia atau di akhir sana
Mampu merangkul raga-raga para pewaris Surga


Teruntuk yang saling merindu dan mencinta karena Dzat-Nya.
Semoga Allah senantiasa menyatukan hati-hati kita dalan buaian indah Ukhuwahnya
Biarlah raga ini tiada bertemu
Biarlah mata ini tak mampu melihat
Biarlah semua tak mampu dirasakan
Meski hanya sebatas pertemuan maya
Namun cinta karena-Nya kan jadi obat penawarnya.



Senandung Ukhuwah
By Sigma

Di awal kita bersua
Mencoba tuk saling memahami
Keping-keping di hati

Terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita


Dan masa pun silih berganti

Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka kita jalani semua
Semata-mata harapkan ridho-Nya


Sahabat tibalah masanya

Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan rabithah pengikatnya
Jadikan doa ekspresi rindu
Semoga kita bersua di surga