Pages

Minggu, 29 Maret 2015

Kelahiran Anak Sholihah




Malam terasa hening, aku mempersiapkan teh manis di temani pisang goreng, singkong goreng dan juga kacang rebus. Sedari tadi aku sibuk di dapur karena malam ini rumah kontrakan kami menjadi tempat giliran ronda. Setelah semuanya siap akupun merebahkan badanku di atas kasur.

Tidak lama kemudian perut terasa mules, namun beberapa kali ke kamar mandi tak juga bisa buang hajat. Karena sudah merasa capek akhirnya aku tertidur pulas di iringi obrolan bapak-bapak yang sedang yang sedang duduk-dudui di teras.

Entah jam berapa ronda itu berakhir, aku sudah tertidur pulas. Sekitar pukul 2 dini hari aku terbangun, suami pun sudah membereskan gelas dan piring yang tadi digunakan saat ronda, ia telah tertidur pulas pula di sampingku, mulas itu muncul kembali, lagi-lagi saya bolak balik ke kamar mandi, namun buang hajat itu tak kunjung keluar.

Saya membangunkan suami, lalu suami membantu mengambilkan habbat, madu dan air hangat untuk mengobati sembelit yang saya rasakan. Sakit agak mereda akhirnya saya bisa tidur kembali. Alhamdulillah.

Setelah sholat subuh saya merakasan mules terus-merenus, karena sakit semakin kuat akhirnya saya dan suami memutuskan untuk petiksa ke rumah sakit terdekat. Pukul 7 pagi kami berangkat ke RS, setelah menyelesaikan pendaftaran kami di minta masuk ke ruanh periksa, beginilah kurang lebih percakapan kami dengan dokter :
Dokter : Sakit apa mbak?
Suami : Sembelit dok, mules-mules tapi tidak bisa BAB
Dokter : Sejak kapan sakitnya?
Suami : sejak jam 2 tadi malam, istri lagi hamil dok !
Dokter : Telat berapa minggu?
Suami : Sudah 37 minggu lebih.
Dokter : Yuk kita periksa di UGD, Dokter mempersilahkan kepada bidan untuk memeriksa saya.
Bidan : Oh sudah bukaan 4, ini sudah mau melahirkan, langsung rawat inap saja ya, lalu saya di persilahkan masuk ke ruang bersalin.

Selang beberapa saat saat, suami di minta membawa perlengkapan melahirkan. Alhamdulillah beberapa hari yang lalu saya sudah mengemas semua perlengkalan itu ke dalam sebuah tas, karena sudah dianjurkan sama bidan saat kontrol terakhir agar mempersiapkannya.
Oke suami pulang, pukul 9 pagi di cek kembali sama bidan ternyata sudah bukaan 7, suami belum juga datang memebawa perlengkapan, waktu berlalu menunjukkan pukul 9.30, tiba2 duaaaar pecah ketuban, panik  donk karena sudah bukaan lengkap tapi si bapak yang bawa perlengkapan bayi ga muncul-muncul juga. Saya telephone berkali-kali tidak di respon. Alhamdulillah 5 menit kemudian beliau datang dan membawa tas perlengkapan melahirkan, Alhamdulillah wa syukurilah dengan di bandu bidan dan dokter lahirlah baby sholihah yang imut dengan berat 2400 gram. 

Alhamdulillah wa syukurillah 
Atas izin dan pertolongan Allah swt lahirlah bayi mungil nan lucu yang Allah amanahkan kepada kami, semoga Allah mampukan pundak kami dalam menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya.

Bantul 26 Maret 2015

Rabu, 25 Maret 2015

Tentang Rasa


Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya membeci orang lain karena sebab tertentu, bisa jadi karena pernah di kecewakan, di sakiti hatinya, di bohongi ataupun sebab yang lainnya. Ketika bertemu dengan orang yang di benci tersebut ingginnya selalu menghindar, bahkan mendengar namanya saja membuat telinga menjadi risih. 

Namun ketahuilah sahabat, membenci orang lain hanya akan menguras waktu, tenaga dan juga fikiran kita, serta mengotori hati, semuanya akan tercurah kepada orang yang kita benci, jadi hanya akan merugikan diri sendiri, selain itu Allah juga melarang kita membenci orang lain, seperti yang di sampaikan sahabat berikut ini :
Dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata, "jaganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling menghindar, dan saling memutuskan silaturahmi. Jadilah kalian hamba Allah ta'ala yang saling bersaudara. Tidaklah halal bagi seorang muslim mendiamkan saudaranya melebihi tiga hari.  (Muttafaq Alaihi).

Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja, siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja, siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau cintai
(Ali bin Abi Tholib)

Selasa, 24 Maret 2015

Berhikmah



Siang ini langit terlihat tampak cerah, alunan mega putih yang bergerak terlihat begitu menawan, warna biru semakin menambah keelokannya, namun tiba-tiba suasana itupun menjadi hitam kegelapan..oh rupanya mendungpun datang menyapa hanya dalam waktu yang tak terlalu lama, kemudian turunlah rintik-rintik hujan.

Mulanya aku berfikir bahwa hari ini tidak akan hujan, namun kenyataanya berlainan dari apa yang aku angankan.

Begitulah gambaran kehidupan, terkadang sangat jauh berbeda antara harapan dan keinginan dengan kenyataan. Oleh karenanya...sebagai manusia kita harus mampu mengambil hikmah dari sebuah kisah, sehingga kelak menjadi seseorang yang ridha terhadap apa-apa yang Allah putuskan.