Pages

Minggu, 17 Mei 2015

Pantai Wedi Ombo


Siang itu keluarga kecil kami melakukan perjalanan dari wonogiri ke Yogyakarta. Sudah menjadi rahasia umum bawasannya di kawasan Gunung Kidul banyak sekali terdapat keindahan alam yang begitu mempesona, salah satunya adalah pantai, iya pantai.

Dari beberapa pantai yang ada di area Gunung Kidul seperti Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Krakal, Pantai Siung, Pantai Wedi Ombo, Pantai Indrayanti dan sederet pantai-pantai lainnya di sepanjang jalur selatan, kamipun tertarik untuk mengunjungi Pantai Wedi Ombo yang belum pernah kami kunjungi. Menurut informasi dari beberapa teman pantai ini indah dan banyak batu karangnya, area pantainya cukup luas untuk bermain-main.

Perjalanan yang kami tempuh dari paranggupito menuju Pantai Wedi Ombo kurang lebih sekitar 75 menit. Terbayar sudah kelelahan yang kita rasakan dengan keindahan dan kesejukan di pinggiran Pantai Wedi Ombo.

Berhubung hari ini tanggal merah pengunjung yang datang cukup ramai, ada juga para traveller yang ngecamp/bermalam di sana, pun para pedagang yang menarwarkan barang dagangannya.
Setiba di sana kami mencari tempat berteduh yang nyaman, bertemulah pohon yang tidak terlalu besar namun cukup teduh ketika kita duduk dibawahnya.

Dua jam kami menghabiskan waktu di sana, kami hanya duduk di tepian pantai sembari memandangi gulungan ombak yang terus mendayung-dayung secara bergantian, mengamati kapal-kapal yang sedang berlayar di tengah lautan, menikmati semilirnya angin pantai yang amat menyejukkan badan, menatap ke suluruh penjuru sudut yang membentang luas seolah tak ada batasan serta tak lupa mengucapkan lirih syukur kepada Sang Pencipta Keindahan.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan" (QS. Al Baqarah : 164)

Jumat, 01 Mei 2015

Sebuah Asa


Masih terekam dengan jelas di memori otakku atas semua mimpi-mimpi yang kutuliskan ke dalam buku harianku, dan masih terlihat begitu rapi, hanya saja ada coretan coretan kecil di bagian depan awal kalimat, pun itu hanya beberapa baris saja, aku terus berikhtiar dan berdoa agar seluruh baris itu di penuhi dengan coretan- coretan, betapa tidak? Semakin banyak coretan yang ada berarti menandakan bahwa satu impianku telah tercapai.

Memang tidaklah mudah untuk meraihnya, tidak cukup hanya dengan berpangku tangan saja, menengadahkan tangan ke atas itu sudah pasti, akan tetapi perlu di imbangi sebuah jiddiyah pula, pun meski keduanya sudah dilakukan seoptimal mungkin terkadang meraihpun masih belum mudah.

Oleh karenanya...kita terus, terus dan terus berdoa di setiap kesempatan, bersungguh-sungguh dalam berikhtiar, bertawakal setelah keduanya dikerjakan dan pantang menyerah untuk menggapainya. Karna Allah telah berjanji "man jadda waa jada".." barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil".

Yakinlah bahwa Allah tak akan pernah mengingkari janjinya.