Hari itu Sabtu 21 Juni 2014, engkau telah mengucapkan ikrar untuk menjadi imamku, kalimat yang tidak terlalu panjang itu namun cukup berat untuk dilafalkan, bukan karena sukarnya ejaan akan tetapi beratnya amanah dan tanggung jawab yang akan engkau emban setelahnya. Dengan sangat pelan dan penuh kehati-hatian engkau lantunkan kalimat itu, kemudian "diiyakan" oleh ratusan pasang mata, maka bermulalah sebuah kisah baru yang namanya pernikahan.
Pernikahan merupakan sebuah ikatan yang suci dan perjanjian yang sangat kuat, yang menyatukan antara engkau dan aku, yang sebelumnya aku hidup dengan caraku pun dengan engkau hidup dengan caramu dan sekarang kita hidup dengan cara kita.
Maka doaku di hari ini...
Semoga Allah senantiasa memberikan keridhoan atas pernikahan kita, pun kita senantiasa berupaya membentuk keluarga yang sakinah mawaddah warohmah, bersama-sama dalam mendidik anak kita menjadi generasi yang qur’ani, sholih dan sholihah, semoga Allah selalu menguatkan keimanan dan ketakwaan kita.
Semoga Allah mengkaruniakan kepada kita keimanan yang tidak tergoyahkan, keberanian yang tidak tergetarkan, kehendak yang tidak terkalahkan, tekad yang tidak tertundukkan, serta jiwa yang tidak terguncangkan.
Meneguhkan kita atas agama-Mu, dan meneguhkan kita atas perjuangan mengembang dakwah-Mu hingga kita bersua dan melihat wajah-Mu.
Kini kita tidak hanya berdua saja, Allah telah hadirkan bidadari mungil cantik nan sholihah "Alisya Qotrunnada Nazifa" yang telah banyak mewarnai kehidupan kita.
Semoga Allah memberikan rahmatNya untuk keluarga kita...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar