Pages

Sabtu, 20 Februari 2016

Nasihat Bijak



Sekiranya kita tidak mampu memberikan manfaat kepada orang lain, maka janganlah membahayakannya
Sekiranya kita tidak mampu membuat orang lain bahagia, maka janganlah membuatnya sedih
Sekiranya kita tidak mampu memberikan pujian kepada orang lain, maka janganlah mencacinya

Jumat, 19 Februari 2016

Masih tentang IKHLAS




💦Ikhlas itu…. 
Ketika nasehat, kritik dan bahkan fitnah, tidak mengendorkan amalmu dan tidak membuat semangatmu punah.

💦 Ikhlas itu… 
Ketika hasil tak sebanding usaha dan harapan, tak membuatmu menyesali amal dan tenggelam dalam kesedihan.

💦 Ikhlas itu… 
Ketika amal tidak bersambut apresiasi sebanding, tak membuatmu urung bertanding.

💦 Ikhlas itu… 
Ketika niat baik disambut berbagai prasangka, kamu tetap berjalan tanpa berpaling muka.

💦 Ikhlas itu… 
Ketika sepi dan ramai, sedikit atau banyak, menang atau kalah, kau tetap pada jalan lurus dan terus melangkah.

💦 Ikhlas itu…
 Ketika kau lebih mempertanyakan apa amalmu dibanding apa posisimu, apa peranmu dibanding apa kedudukanmu, apa tugasmu dibanding apa jabatanmu.

💦 Ikhlas itu.. 
Ketika ketersinggungan pribadi tak membuatmu keluar dari barisan dan merusak tatanan.

💦 Ikhlas itu… 
Ketika posisimu di atas, tak membuatmu jumawa, ketika posisimu di bawah tak membuatmu enggan bekerja.

💦 Ikhlas itu… 
Ketika khilaf mendorongmu minta maaf, ketika salah mendorongmu berbenah, ketika ketinggalan mendorongmu mempercepat kecepatan.

💦 Ikhlas itu…
 Ketika kebodohan orang lain terhadapmu, tidak kau balas dengan kebodohanmu terhadapnya, ketika kedzalimannya terhadapmu, tidak kau balas dengan kedzalimanmu terhadapnya.

💦 Ikhlas itu… 
Ketika kau bisa menghadapi wajah marah dengan senyum ramah, kau hadapi kata kasar dengan
jiwa besar, ketika kau hadapi dusta dengan menjelaskan fakta.

💦 Ikhlas itu…. Gampang diucapkan, sulit diterapkan….. namun tidak mustahil diusahakan….

Nasihat seorang Ustadz

Selasa, 16 Februari 2016




"Waktu yang kusesali adalah jika pagi hingga matahari terbenam, amalku tidak bertambah sedikit pun, padahal aku tahu saat ini umurku berkurang".

(Ibnu Mas'ud)

Senin, 15 Februari 2016

SINGKIRKAN 'SOK SIBUK' DENGAN TILAWAH



      
SESIBUK apa kita hari ini? Berapa jam kita beraktivitas?  Dan berapa jam kita sempatkan untuk buka Facebook, Twitter-an, SMS-an atau chatting dengan kawan dan orang terdekat kita?

Bandingkan kesediaan diri kita untuk meluangkan sedikit waktu membuka mushaf al-Quran, sempatkah?

Sesungguhnya tidak ada alasan untuk tidak bisa mengaji setiap hari, barang semenit-dua menit. Karena sebenarnya mengaji adalah kebutuhan yang  paling penting di antara kebutuhan yang lain. Padahal kita hanya butuh waktu sedikit saja dari persediaan waktu kerja kita.

Untuk mengkhatamkan satu juz per 24 jam saja mungkin hanya butuh waktu 30 menit, atau setengah juz lah minimal, sehingga al-Quran yang 30 Juz itu bisa kita khatamkan dalam setiap bulan sekali, atau dalam 2 bulan sekali dan ini masih terlalu lama untuk 30 juz.

Ada kesalahan besar yang tidak kita sadari, kita merasa bahwa pekerjaan adalah kesibukan yang  paling berharga, paling penting dan tidak bisa diganggu oleh kegiatan apapun. Dan karena alas an inilah kemudian hal-hal lain yang diluar pekerjaan dianggap tidak penting  bahkan terkadang dijadikan sebagai penghambat kelancaran pekerjaan itu.

Sangat disayang, jika ternyata al-Quran yang penuh dengan keberkahan itu kita abaikan karena kepentingan pekerjaan, al-Quran dianggap tidak lebih penting dari pekerjaan, Na’udzubillah.

Padahal, seandainya Kebrkahan al-Quran itu ditampakkan mungkin  yang bisa kita lihat adalah keberkahan itu  megalir kesemua arah, tidak hanya berupa pahala yang dijanjikan pada pembacanya, tapi reaksi berkah yang didapat dari al-Quran itu mengalir juga keurusan dunia kita, termasuk urusan pekerjaan kita. Allah berfirman;

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian dari rizqi yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS: Fathir [35]: 29)

Sebaliknya, sangat  beruntung sekali mereka yang masih bisa meluangkan sebagian waktunya untuk mengaji, mengejar target untuk menyelesaikan satu juz dalam sehari, maka bagi merekalah keberkahan itu tertuang, berkah dalam keluarganya, pekerjaannya, dan berkah pada semuanya.

Kenapa bisa beruntung..? Jawabannya sudah sangat jelas, dibaca saja al-Quran itu mendatangkan keuntungan, apalagi jika sampai diamalkan.

Efek positifnya sangat berpengaruh besar terhadap manusia.

Hal ini telah dibuktikan oleh hasil penelitian Ilmiah bahwa saraf mata manusia itu jumlahnya sama dengan jumlah huruf al-Quran, sehingga dari hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa siapapun yang sering membaca al-Quran maka akan dijauhkan dari penyakit mata.

Tidak cuma sekedar itu, golombang energi yang dihasilkan dari getaran lantunan ayat al-Quran mampu meningkatkan daya ingat dan memberikan ketenangan yang sangat luar biasa, hal inilah yang menjadi kesimpulan akhir dari hasil penelitian seorang ilmuan hebat di Amerika.

Adalah Dr. Al-Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di klinik di Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat al-Quran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan peruabahan fisiologi yang sangat besar, luar biasa bukan?

Kemudian, jika kita hubungkan hasil penelitian tersebut dengan pekerjaan, maka pengaruh positif yang dberikan oleh al-Quran sangat banyak sekali, kerjaannya fokus dan penuh konsentrasi, dan inilah yang jarang sekali difikirkan oleh mereka yang sibuk dengan pekerjaannya, atau memang sengaja di abaikan karena  alasan malas tersebut.

Masih mau memakai alasan apalagi untuk tidak menyempatkan buka al-Quran dan mengaji?

Sungguh rugi jika sebagai Muslim tidak menyempatkan membaca al-Quran yang merupakan sumber energi yang sangat luar biasa.

“Sesungguhnya orang yang tidak ada dalam dirinya sesuatupun dari al-Quran laksana sebuah rumah yang runtuh.” (HR. Tirmidzi).

Dalam hadits lain Nabi mengatakan, “Bacalah al-Quran sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat menjadi syafaat (penolong) bagi pembacanya.” (HR. Muslim).

Nah, mulai hari ini, hindari sok sibuk dengan menyempatkan baca al-Quran dan tilawah.

Wallohu a'lam bishshiwaab.
Semoga bermanfaat.

Oleh: Khotibul Umam

Jumat, 12 Februari 2016

Doa Syukur



رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ


Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.
(QS. An-Naml : 19)

Kamis, 04 Februari 2016

Katakan Tidak untuk Makan Babi !






Pasti tahu kan dengan binatang yang satu ini? Ia memiliki hidung lemper dan moncongnya panjang, serta sangat senang mengguling-gulingkan badannya di kubangan yang kotor.

Sebagai seorang muslim, sudah semestinya kita tahu bahwa daging tersebut tidak boleh kita konsumsi sebagai makanan, hukumnya haram sebagaimana yang di jelaskan di Al Qur'an Surat Al Baqarah Ayat 173 yang artinya :
"Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Al Baqarah : 173)

Jika kita fahami bahwa hal-hal yang dilarang dalam Islam itu mempuyai banyak mudharatnya dibandingkan manfaatnya. Di samping itu dari sisi kesehatan juga memiliki dampak buruk bagi tubuh seseorang.

Menurut para ilmuwan memakan daging babi akan menimbulkan berbagai penyakit, karena : 
1. Babi adalah tempat penampung penyakit seperti Cacing Pita, Cacing Spiral, Cacing Tambang, Cacing Paru-Paru, Bakteri TBC, virus cacar, virus kudis,dll. 
2.Daging Babi empuk namun sulit dicerna, akibatnya nutrient tidak dapat dimanfaatkan tubuh. 
3.Kantung Urine (Vesica Urinaria) babi sering bocor, sehingga urine tesebut merembes ke dalam daging. Akibatnya daging tersebut terkontaminasi kotoran yag semestinya dibuang keluar bersama urine. 
4.Lemak Punggung tebal dan mudah rusak oleh proses ransiditas Oksidatif (tengik), dan tidak layak dikonsumsi manusia. 
5. Babi merupakan carier virus/ penyakit Flu Burung (Avian Influenza). Di dalam tubuh babi, virus (H1N1 atau H2N1) yang tidak ganas dan tidak menular ke manusia akhirnya bermutasi menjadi virus H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke manusia. 
6. Penyebar penyakit.

Nah..fahamkan ? Alasan Allah melarang kita memakan daging babi.

Sekarang coba kita kenali beberapa produk yang mengandung unsur babi, karena mulai Tahun 2016 ini memasuki berlakunya MEA, negara kita akan diserbu makanan dari luar negeri khususnya dari Tiongkok dan Thai, berikut ini informasi tentang produk halal haram.

Label bertuliakan "This product contain substance from porcine". Sebenarnya maksudnya adalah "Produk ini mengandung bahan dari babi".

✔ Label yang kerap digunakan adalah "The source of gelatin capsule is porcine" yang artinya "Kapsul dari gelatin babi".

Berikut adalah istilah sains yang digunakan dalam produk yang mengandung/menggunakan unsur babi:

1. PORK : Istilah yang digunakan untuk daging babi di dalam masakan.
2. SWINE : Istilah yang digunakan untuk keseluruhan kumpulan spesies babi.
3. HOG : Istilah untuk babi dewasa, berat melebihi 50 kg.
4. BOAR : Babi liar / celeng / babi hutan.
5. LARD : Lemak babi yang digunakan untuk membuat minyak masak dan sabun.
6. BACON : Daging hewan yang disalai, termasuk / terutama babi.
7. HAM : Daging pada bagian paha babi.
8. SOW : Istilah untuk babi betina (jarang digunakan).
9. SOW MILK : susu babi.
10. PIG : Istilah umum untuk seekor babi atau sebenarnya babi muda, berat kurang daripada 50 kg.
11. PORCINE : Istilah yang digunakan untuk sesuatu yang berkaitan atau berasal dari babi. 

Porcine sering digunakan di dalam bidang pengobatan / medis untuk menyatakan sumber yang berasal dari babi

Pada makanan / minuman / sabun / pasta gigi:
E120, E140, E141, E153, E325, E422, E430, E431,E432, E433, E434, E435, E436, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481,E482, E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542,E570, E572, E631, E635.

Dapat kiriman gambar dari WA