Tepat setahun yang lalu di bulan September Allah mengambil kembali titipan-Nya di usia kehamilan 9 weeks, sedih iya pastinya, tapi kami senantiasa mengambil ibrah dari peristiwa tersebut. Bisa jadi kami memang belum siap mengemban amanah kembali seorang anak karena si kakak nomer 4 masih berusia 1,5 tahun dan belum menyelesaikan ASI nya.
Apapun itu kami tetap bersyukur atas apa yang menjadi ketetapan-Nya. Waktu terus berlalu sekitar kurang lebih selama 5 bulan, tepatnya pada bulan Februari, saya tidak begitu perhatikan tanggal datang bulan, tahu-tahu udah lewat tanggal aja. Karena sudah terlanjur lewat beberapa hari dan haid pun tak kunjung datang, maka saya beranikan diri membeli alat deteksi kehamilan ke sebuah apotik. Sepulang dari sana langsung saya gunakan di kamar mandi, deg-degan sambil cemas menantikan hasilnya. Ta da!! ternyata garis dua hasilnya, bahagia sekaligus khawatir mengingat pesan dokter kandungan agar hamil lagi setelah jeda enam bulan setelah Abortus.
Bismillah, Allah sudah menitipkan kembali amanahnya kepada kami, maka kamipun berusaha menjaga sebaik mungkin agar kejadian yang tidak di inginkan tak terulang kembali. Selama kehamilan saya sangat berhati-hati, tidak terlalu memforsir tenaga dalam beraktivitas, bidan juga berpesan harus banyak istirahat khususnya di trimester pertama.
Alhamdulillah trimester pertama bisa di lalui dengan baik, hanya mual-mual ringan saja dan nafsu makan juga masih baik-baik saja. Berlanjut di trimester kedua berat badan mulai naik, makanpun semakin banyak. Lanjut trimester tiga, makan semakin banyak dan hingga melahirkan kenaikan berat badan yang fantastis hampir mencapai 15 kg, masya Allah.
Pada saat usia kehamilan 31 minggu dapat kabar bahagia dari bidan yang memeriksa yakni janin sudah mulai masuk panggul, dan sejak saat itu area panggul dan punggung bawah sering terasa nyeri sekali. Apapun itu selama kondisi janin dan kandungan sehat kami tetap bahagia.
Di usia kehamilan 35 minggu mulai banyak jalan kaki di sekitaran rumah, senam hamil, kadang-kadang squad, dan juga jalan langkah panjang. Enggak rutin-rutin amat, tapi dilakukan saat ada kemauan saja, tidak terlalu "ngoyo" dan dalam kondisi santai saat badan bisa di ajak kompromi.
Tibanya saat usia kehamilan 37 weeks, tiap malam sudah tidak bisa tidur nyenyak, punggung semakin sakit dan terasa panas, nyeri panggul yang amat sakit, sudah tidak bisa terhitung berapa kali bolak balik ke kamar mandi untuk menunaikan hajat.
Nah suatu pagi saat dini hari, tepatnya pukul 2 saya terbangung, merasakan mules dari bagian perut bawah, lalu menjalar hingga ke punggung bagian bawah, saya perhatikan ini mules sudah terasa beberapa kali yang jeda waktunya kurang lebih 5 menit. Alhamdulillah saya sempat tidur kembali sebentar, lalu terbangun lagi terasa mules ringan seperti tadi.
Dalam hati berkata, "oke tanda melahirkan sudah tiba" tepat pukul 4 pagi saya menunaikan sholat tahajud, mules ringan semakin intens, lanjut sholat subuh.
Setelah subuh mules semakin kuat, saya minta suami untuk menghangatkan makanan jika sewaktu-waktu anak mau sarapan sudah ada makanan. Saya menghubungi bidan desa, qodarullah pesan masih centang satu, lalu saya menghubungi bidan lain dari puskesmas, Alhamdulillah langsung di respon dan saya diminta segera datang di puskesmas.
Saat di perjalanan kontraksi semakin kuat, rasanya sudah tidak kuat menahan dorongan kotraksi lagi. Tiba di tempat ternyata pintu masih tertutup dan bidan belum ada yang datang. Lalu kami mengetuk pintu rumah bidan yang tinggal di Rumdis Puskesmas, bidan pun hanya sempat ganti baju lalu segera datang ke ruang bersalin.
Belum sempat bidan menyiapkan peralatan melahirkan, tiba-tiba datang lagi kontraksi yang kuat maka seketika itu juga si bayi meluncur dengan cepat. Alhamdulillah wa syukurillah, proses melahirkan yang begitu cepat dan singkat, semua berkat pertolongan Allah. Lahiran di pagi hari, dzuhur sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Betul-betul proses persalinan yang begitu singkat, semua atas kehendak Allah swt, semua atas pertolongan-Nya. Sedari awal saya sering berdoa, "Ya Allah berikalah saya persalinan yang barokah, gantikanlah kelelahan dan kesakitan yang saya rasakan selama proses kehamilan dan melahirkan dengan lahirnya anak sholeh yang kelak senantiasa perpegang tegung dengan tauhid dan ajaran Nabi-Mu, dan juga sebagai penggugur dosa-dosaku.
Buol, 24 September 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar