Pages

Rabu, 22 Mei 2013

Menikah Untuk Ibadah





Hakikat Menikah
Menikah : peristiwa fitrah, fiqiyah, dakwah, tarbiyah, sosial dan budaya, ada kepentingan syari’ah, fitrah, dakwah, tarbiyah, jama’ah maka bukan mempertentangkan kepentingan tersebut.
 
  Persiapan Menikah (Iman, Taqwa, Ridho, Ilmu)
1.    Persiapan Moral dan Spiritual (Kematangan visi keislaman)
Wanita baik untuk laki-laki baik, wanita keji untuk laki-laki keji.
2.    Persiapan Konsepsional

Senin, 13 Mei 2013

Masih Butuh Banyak Sentuhan


Suatu hari, saya pulang ke rumah untuk berlibur karena usai Ujian Semester. Saya turun di Pasar Giribelah , sebagaimana biasanya saya menunggu jemputan oleh suadara disana. Saat itu waktu menunjukkan pukul 14.45 bergegas aku mencari sebuah masjid untuk menunaikan Shalat Asar yang ada di sekitar pasar tersebut sembari menuju jemputan datang, saya pun segera berwudhu, waktu yang ada aku gunakan untuk tilawah sebelum muadzin mengumandangkan adzan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 tapi belum ada seorangpun yang datang ke masjid “oh mungkin sebentar lagi” “batinku”. Kulanjutkan lantunan tilawah untuk mengangungkan asmaNya. Setelah 15 menit berlalu akhirnya ku putuskan untuk sholat Asar secara munfarid. Hingga sampai pada salam penutup, tak tampak tanda-tanda datangnya seseorang ke masjid.
Hanphone pun berdering ada pesan singkat masuk “ nduk saya sudah sampe di pasar” Bergegas aku kembali ke tempat pemberhentian bus yang tadi. Sepanjang perjalanan di dalam hatiku masih mengganjal, kondisi masjid yang ukurannya cukup besar tersebut namun tak ada jama’ahnya bahkan muadzinpun juga tak jua mengumandangkan adzan.
Permasalahan seperti itu sering terjadi dlingkungan sekitar kita, tidak hanya satu atau dua masjid saja bahkan terjadi di banyak masjid yang notabene masjid-masjid yang terletak di kota-kota besar. Yang menjadi pertanyaan kenapa hal itu bisa terjadi? Dan bagaimana mengatasinya?
Sumber daya manusia (SDM), masjid-masjid khususnya di daerah pedalaman masih sangat kekurangan personil untuk menghidupkan dakwah di wilayahnya. Hal ini saya rasakan ketika berada di rumah. Salah satu contoh paling sederhana: saat warga di sini membutuhkan guru mengaji, ke mana lagi kami akan mencari pengajar? Jumlah pengajar yang ada belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan mereka. Masalah ini coba disiasati dengan mendatangkan pengajar khusus untuk membina calon-calon guru mengaji dari luar dusun, lagi-lagi, para pengajar tidak bisa melanjutkan mengajarnya karena sudah mendapatkan amanah mengelola remaja masjid di daerahnya masing-masing.
Solusinya adalah menyiapkan para da’i/ah yang siap untuk terjun ke masyarakat pedalaman untuk menyebarkan fikroh dakwah...
Ada yang siap? Let’s Go

Kamis, 09 Mei 2013

Surat Cinta Untuk Santri


Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh


Adik-adikku tersayang……….
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kelembutan hati kepada kita semua, sehingga kita selalu peka mengenali kebenaran dan gundah ketika melihat kebathilan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan cahaya hidayah ke dalam qalbu kita, hingga dengan cahaya tersebut, kita selalu istiqamah di jalan-Nya.
Semoga Allah senantiasa memberikan Ridha-Nya dalam setiap gerak langkah kita, dalam setiap hembusan nafas kita, dalam setiap detak jantung kita, hingga dengan Ridha tersebut kita semua dikuatkan untuk senantiasa teguh, berdiri, berjuang menolong agama Allah, berfastabiqul khairat, ber’amar ma’ruf nahy munkar. Bukankah Allah SWT sudah berjanji dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya”. (QS. Al-Hajj: 40)

Maka, percayalah, selama kita berada di atas kebenaran Islam, pada saat yang sama, pertolongan Allah, akan selalu setia menemani, pertolongan Allah akan selalu setia menemani.

Adik-adikku cantik…..
Sungguh, tidak ada nikmat yang lebih indah dibandingkan nikmat bersaudara, nikmat berukhuwah, nikmat persaudaraan yang bukan semata karena pertalian darah. Namun, insya Allah ini adalah sebuah persaudaraan yang abadi, persaudaraan karena ALLAH, persaudaraan karena aqidah, persaudaraan yang tak berujung di dunia, namun insya Allah berujung di akhirat. Persaudaraan yang berbuah manis di Surga……

Adik-adikku Sholihah....
Untuk apa Allah menciptakan nyamuk?. Berapa jatah umur nyamuk?. Apa hikmah yang dapat diambil dari penciptaan nyamuk?
Nyamuk tidak menyesal jatah hidupnya hanya satu hari, ia tetap mencari darah walau jatah hidupnya tak lama, ia tahu itu. Nyamuk tak menghiraukan halangan rintangan yang akan menghadangnya entah dimakan cicak atau dibasmi manusia, yang ia tahu hanya mencari setetes darah.

Adik-adikku yang Allah cintai...
Tidakkah kita sadari bahwa nyamuk tersebut menghargai proses meskipun waktu hidupnya sebentar, ia harus bergerak, bekerja dan berkarya. Betapa malunya manusia yang sebagian besar darinya hanya mementingkan hasil bukan proses. Banyak yang menempuh cara praktis/instan menuju apa yang diinginkan manusia. Seorang sarjana berambisi untuk menjadi PNS segala cara dilakukannya agar jebol jadi PNS, sogok lah, ke dukun lah, nepotisme lah
Adik-adikku...
Proses inilah yang dapat menjadikan kalian dewasa, dan dari proses inilah kalian ditakdirkan menjadi pemenang..
Adik-adikku yang rasul banggakan...
kami bangga dengan kalian, mau berproses dan menempa diri di pesantren, memposisikan pesantren bukan sekedar tempat untuk berteduh atau pun tempat untuk tidur.

Adik-adikku...
Dimanapun kalian nanti tinggal, tetaplah istiqomah, tetaplah mencari aktivitas yang Allah dan Rasulnya senangi, tebarkan kebaikan-kebaikan yang kalian dapatkan dipesantren, pesantren adalah rumah kalian, jika gundah gulana menyapa kalian datangilah kami...Insya Allah pundak ini siap memikul beban tersebut.

Uhibbukunna fillah, Do’a kami akan selalu menyertai kalian....
Salam cinta dari bunda juju_mus dyah_mus Lina_mus Nurjannah_mb Fitri
Yogyakarta, Rabu- 08 Mei 2013



Wassalamu’alaikum  Warohmatullahi Wabarokatuh