Dua pekan berturut-turut mengunjungi rumah sakit yang sama, pekan kemarin menjenguk keluarga teman yang sedang sakit, hari ini berkunjung ke rumah sakit yang sama, menjenguk keluarga saudara yang lain.
Banyak yang menjenguk pula, kita di sambut oleh wajah teduh yang sesekali meneteskan air mata, pilu serta merasakan kesedihan yang begitu mendalam, meski demikian ketegaran tetap terlihat dari sikapnya.
Suaminya masih berada di dalam ruangan bersama beberapa temannya yang sedang membersihkan badannya, setelah selesai kita dipersilahkan masuk ke dalam ruangan. Subhanallah...wajah beliau terlihat amat bersih, seperti orang yang sedang tertidur, iya...beliau memang sedang tidur, tidur untuk selamanya, menghadap sang pencipta.
"Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami kembali dan kepada Tuhan kami semua akan kembali.
Ya Allah! Tulislah dia (yang meninggal dunia) termasuk golongan orang-orang yang berbuat kebaikan di sisi Engkau dan jadikanlah tulisannya itu dalam tungkatan yang tinggi serta gantilah ahlinya dengan golongan orang-orang yang pergi dengan ketaatan PadaMu"
Kematian itu datangnya, Allah merahasiakannya kepada kita agar kita menjadi orang yang senantiasa taat kepadaNya, kapanpun dan dimanapun kita berada serta dalan kondisi bagaimanapun, karna sejatinya setiah kaki yang kita langkahlan adalah menuju subuah kepastian yaitu MATI. Kesempatan hidup dan nikmatnya sehat itu merupakan bekal kita untuk terus dan terus berbuat kebaikan hingga Allah ridho terhadap apa yang kita kerjakan.