Semasa masih duduk di bangku sekolah dasar tentunya temen-temen pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu karangan WR Supratman ini, bahkan sering pula menyanyikannya secara bersama-sama sebelum kegiatan belajar mengajar di mulai, lagunya seperti ini...
Ibu kita Kartini, putri sejati
Ibu kita Kartini, putri sejati
Putri Indonesia, harum namanya
Ibu kita Kartini, pendekar bangsa
Pendekar kaumnya untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini, putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Nah, kalau berbicara tentang RA.Kartini, mungkin yg kita denger ya, Emansipasi Wanita, Tokoh Kebangkitan Wanita, "Habis Gelap Terbitlah Terang", Tokoh Pendidikan, dan berbagai sejarah beliau dengan teman-teman elit nya di Belanda.
Tapi lupakah dengan kado Terindah Pernikahan nya dari Kyai Shalih, 13 juz Tafsir Al Qur'an (Faizhur Rohman Fit Tafsiril Quran), lalu dari ketertarikan beliau dengan Surah Fatihah, beliau ingin mengenal Islam secara lebih dalam.
Kemudian beliau menulis surat
Dalam suratnya kepada Ny Van Kol, tanggal 21 Juli 1902, Kartini juga menulis; "Saya bertekad dan berupaya memperbaiki citra Islam, yang selama ini kerap menjadi sasaran fitnah. Semoga kami mendapat rahmat, dapat bekerja membuat agama lain memandang Islam sebagai agama disukai". Lalu dalam surat ke Ny Abendanon, bertanggal 1 Agustus 1903, Kartini menulis; “Ingin benar saya menggunakan gelar tertinggi, yaitu Hamba Allah"
Maka, apakah yang engkau teladani dari RA. Kartini..??
Habis Gelap Terbitlah Terang
maka, lupakah engkau dg Al Baqarah : 257
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
(QS. Baqarah : 257)
Maka Ibunda Kartini mengajarkan pada kita untuk Berhijrah.