Pages

Senin, 30 November 2015

Surga Seorang Wanita

Oleh : Febtrisia Dewanti


Surga seorang wanita adalah ketika dia menjadi seorang hamba, selalu dapat menjaga diri dan taqwanya. Berhijab, bersikap dan beribadah sesuai tuntunan Allah dan teladan Rasulullah. Selalu percaya bahwa Tuhan menyaksikan segala perbuatannya.

Surga seorang wanita adalah ketika dia menjadi seorang anak, selalu patuh dan taat kepada orang tuanya. Selalu meminta ampunan Allah untuk Abi Uminya.

Surga seorang wanita adalah ketika dia menjadi saudara, dapat menjadi teladan dalam hal agama dan sikap. Selalu mencontohkan yang baik bagi kakak adiknya

Surga seorang wanita adalah ketika dia menjadi seorang sahabat, dapat membuat tentram sahabat-sahabatnya dan senantiasa mengingatkan mereka kepada kebaikan. Selalu memberikan sedekah terbaik, senyuman tulus yang bersumber dari dalam hatinya.

Surga seorang wanita adalah ketika dia menjadi seorang istri, ikhlas menerima nafkah dan kebaikan dari suami sebagai sebuah karunia. Selalu mendoakan agar sang kepala keluarga mendapatkan nafkah halal untuk diri dan anak-anaknya.

Surga seorang wanita adalah ketika dia menjadi seorang ibu, menjadi madrasah pertama dan sahabat termulia untuk anak-anaknya. Selalu lembut sikap dan perilakunya agar buah hatinya tumbuh dalam iman yang kokoh kepada Rabbnya.

Wanita adalah tumpuan peradaban dunia.
Dia adalah puncak dari semua.

Sahabat muslimahku...
Tirulah kesucian Maryam
Contohlah ketaqwaan Khadijah
Kopylah kecerdasan Aisyah
Ambillah kemurahan hati Fatimah
Terapkanlah kesabaran Asiyah.

Semoga kelak kita menjadi wanita ahli surga, wanita yang dirindukan surga,
wanita yang dicemburui bidadari surga.
Apapun peranannya kini, dia adalah pembawa cahaya bagi sekitarnya.
Aamiin Ya Rabbal'Alamin

Kamis, 26 November 2015

Tafakur



Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolong pun. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): 'Berimanlah kalian kepada Tuhan kalian,' maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbuat bakti. Ya. Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantara-an rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji."

(QS. Ali Imran : 190-194)

Senin, 16 November 2015

Balikpapan menuju Madinatul Iman




Untuk mewujudkan visi Kota Balikpapan yakni “Balikpapan menjadi kota layak huni, dinamis dan harmonis menuju Madinatul Iman”, Calon Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan Heru Bambang dan Sirajuddin Machmud mengusung 6 misi sebagai berikut :

Misi Pertama
Pemerintahan yang bersih, efektif dan professional.

Misi ini dapat dicapai dengan stategi peningkatkan sistem pelayanan publik dengan menerapkan prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipasi publik, pro rakyat, cepat dan efisien, penguatan birokrasi yang tanggap melayani, jauh dari praktek KKN dan penegakan supremasi hukum.

Misi Kedua
Peningkatan kesejahteraan Rakyat.

Misi ini akan rampung dengan stategi peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan kemampuan ekonomi masyarakat yang dapat menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup dan kondusivitas kota.

Misi Ketiga
Pembangunan Infrastuktur & Investasi.

Misi ini akan dicapai dengan stategi pembangunan sarana dasar dan prasarana publik kota dan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan bergairah.

Misi Keempat
Pelestarian Lingkungan Hidup.

Misi ini dapat dicapai dengan stategi penegakan prinsip dan aturan pembangunan kota yang berwawasan lingkungan (eco city)

Misi Kelima
Pembangunan sektor jasa, industri, perdagangan, pariwisata, pendidikan dan budaya.

Misi ini dapat dicapai dengan stategi pengembangan pusat jasa, industri, perdagangan, pariwisata, pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kearifan lokal dan budaya.

Misi Keenam
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia.

Misi ini dapat dicapai dengan stategi pembangunan SDM Balikpapan yang terampil, sehat, berdaya saing, mandiri, ramah dan memiliki moralitas tinggi.

Yuk kita dukung misi beliau untuk menjadikan Kota Balikpapan menuju Madinatul Iman.



Jumat, 13 November 2015

Jangan buat Lelaki Jatuh Hati




Ukhty...
Bila kita tak suka padanya, jangan pernah berikan sedikitpun perhatianmu untuknya.
Karna kita tak pernah tahu, seberapa besar harapannya pada kita.

Ukhty...
Jangan jadi muslimah yg menyebalkan dengan memberikan harapan yg sama utk beberapa orang. 
Sadarkah jika itu akan melukainya ?

Saat ada seseorang yang sedang berusaha mengambil perhatianmu. 
Saat ia sedang berusaha mengumpulkan segenap keberanian untuk menghalalkanmu.
Saat ia tetap setia menjaga dirinya dibalik benteng keimanannya
Mengapa kau tak sabar menunggu dan melihat hasil usahanya sebentar saja ?

Jika tak mau menunggunya. Mengapa terus berikan harapan demi harapan ?
Bukannya ia tak mau meminangmu.
Tapi ia sedang persiapkan segalanya yg terbaik untukmu.

Ukhty...
Jangan pernah berikan harapan padanya, bila ternyata dirimu memberikan harapan yg sama untuk yg lain.
Cobalah bayangkan jika seandainya kau menjadi dirinya.

Ukhty...
Jadilah wanita yg tegas dgn berani utk tetap setia menunggu atau mengikhlaskannya...
Jika kau tak yakin utk mempersilahkan dirinya masuk ke ruang hatimu.
Jangan pernah berikan ia harapan semu dan mudah permainkan perasaannya.

Meski ia laki-laki... yg kau pikir ia akan mudah menemukan pengganti dirimu... tapi ia pun manusia yg tak boleh kita lukai perasaannya.
Meski terlihat kuat diluarnya. 
Sebenarnya dalam hati mereka pun mudah retak. 

Terlebih bila tahu jika kita menjadikannya kesekian pilihan dari beberapa pilihan. 

Dan akhirnya kita tak memilihnya. Tapi tetap terus memberikannya harapan...

Sumber : Likeislam instagram


Rabu, 11 November 2015

Kesanggupan Berubah



Terimalah aku apa adanya”, ungkap seorang isteri kepada suaminya.

Kalimat tersebut benar, namun bisa digunakan secara tidak benar. Menjadi benar apabila dimaksudkan suami dan isteri harus saling menerima kelebihan dan kekurangan pasangan, tidak menuntut hal yang berlebihan dan di luar kesanggupan pasangan.

Menjadi tidak benar apabila dimaksudkan untuk menyatakan ketidakmauan untuk berubah menjadi lebih baik.
“Aku memang seperti ini. Tidak akan bisa berubah. Terserah kamu akan berkata apa”. Itu kalimat yang salah. Semua dari kita bisa berubah, karena sifat manusia yang sangat lentur dan bisa dibentuk. Maka keinginan untuk dipahami harus bermula dari melelehkan kebekuan diri, jangan enggan untuk memulai, jangan enggan untuk membuka diri dan berubah menyesuaikan dengan keinginan pasangan.

Lilin yang kelihatan kokoh tegak, ternyata mudah leleh oleh panas. Es yang sangat keras membeku, ternyata mudah cair oleh suhu udara. Yang diperlukan adalah usaha dan energi, yaitu energi untuk memahami, energi untuk mengerti, energi untuk berubah menyesuaikan keinginan dan harapan pasangan.

Jika energi itu dikeluarkan dengan kesungguhan, maka akan sangat mudah belajar memahami dan mendalami relung-relung hati dan perasaan pasangan.
Yang sulit hanyalah awalnya. Setelah usaha dicurahkan untuk memahami pasangan, maka kebekuan pun mencair, meleleh menjadi bentuk yang sangat lunak. Tidak perlu ada kesombongan diri yang menutup untuk memulai hal baru.

Tidak perlu memenangkan ego yang mengajak untuk selalu bertahan dan tidak mau mengalah. Berusahalah untuk selalu memahami pasangan, setiap saat, setiap waktu.

Dengan cara itu, anda akan mendapatkan cintanya yang sangat menggebu.

Cahyadi Takariawan

Minggu, 08 November 2015



Langkah terbaik yang kita lakukan setelah suatu peristiwa menimpa diri, berupa hal yang menyenangkan atau bahkan menyakitkan sekalipun adalah ridho, kemudian ikhlas, terhuadap apa yang kita alami saat ini. Berkhusnudhan kepada Allah, bahwasanya seindah apapun rencana kita, akan lebih indah rencana Allah yang telah ditetapkan untuk kita. Langkah selanjutnya adalah bertafakkur dan mengevaluasi diri.