Tungkling... terdengar bunyi handphone di sebuah group whatsapp, obrolan biasa teman-teman kampus yang sekarang sebagian besar sudah jadi mahmud alias mamah muda. Obrolan ringan apa saja kami obrolkan mulai dari hal yang remeh temeh hingga sharing seputar pengasuhan anak, keluarga, aktivitas sosial atau hanya sekedar haha hihi. Siang itu salah satu di antara kami memberikan kabar bahwa ada salah satu dari sahabat kami yang anaknya sedang sakit, bahkan sampai kritis dan dilarikan ke rumah sakit.
Sayapun segera menghubungi sahabat, menyampaikan dukungan serta mendoakan agar ananda segera sehat dan pulih. Beliau hanya menjawab kalau kondisi si buah hati semakin membaik. Saya ikut lega mendengarnya.
Selang sehari ada kabar lagi kalau hasil diagnosa menunjukkan ada benjolan di perut yang menyebabkan trombosit selalu turun. Saya mak deg alias terkejut, saya pikir anaknya sudah di bawa pulang dari rumah sakit.
Sehari setelahnya ada kabar lagi bahwa hasil pemeriksaan terakhir yang dilakukan oleh dokter menunjukkan ada indikasi/gejala kanker di perut ananda. Seketika saya pun nangis dan sangat sedih, serasa remuk hancur berkeping-keping hati ini mendengar kabar tersebut. Di sisi lain sang ibu sedang mengandung calon adeknya yang tidak lama lagi akan dilahirkan. Sungguh berat ujian yang kini engkai rasakan Mbak.
Masya Allah semakin trenyuh hati ini. Semoga Allah senantiasa menguatkanmu mbak, Allah lagi sayang-sayangnya sama kamu. Yang kuat, yang sabar, kami ikut mendoakan dari jauh. Semoga Allah makin menyayangimu.
Laa ba'sa thohuurun insyaaAllah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar