Pages

Minggu, 03 Januari 2016

Mendidik Anak Wanita



1. Berbahagialah orangtua yg dikaruniakan anak wanita sebab Rasulullah telah menjamin baginya surga jika sabar dan sukses mendidiknya.

2. Barangsiapa yg diuji dengan memiliki anak wanita, lalu ia asuh mereka dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka (HR.Bukhari).

3. Sebagian orangtua menganggap remeh mendidik anak wanita, bahkan lebih mengunggulkan anak laki. Padahal wanita adalah tiang peradaban dunia.

4. Itulah kenapa, jika gagal mendidik anak wanita berarti kita telah memutus kebaikan untuk generasi masa depan.

5. Gagal mendidik anak wanita berarti kelak kita akan kekurangan ‪#‎ibubaik‬ di masa depan. Dan ujung-ujungnya rusaklah masyarakat.

6. Ajarilah anak wanita kita akan keutamaan menjaga kesucian diri bukan sekedar menjaga keperawanan. Suci dan perawan itu beda !

7. Perawan terkait dengan faktor fisik, Sementara suci terkait dgn faktor akhlak dan sikap.

8. Banyak wanita yang bisa jadi masih perawan tapi tidak suci. Ia membiarkan badannya disentuh, bibirnya dikecup lelaki lain, asal tidak bersetubuh.

9. Quran memberikan gelar wanita terbaik kepada Maryam tersebab ia selalu menjaga kesucian dirinya dalam kata, sikap dan tingkah laku.

10. Maryam tak sembarang gaul dengan lelaki asing. Maka, saat ia dinyatakan hamil, ia tetap suci di mata Allah.

11. Demikian pula dengan Bunda Khadijah, istri Rasulullah yg tidak lagi perawan tapi digelari 'Ath Thohirah' atau wanita suci.

12. Dari rahim wanita suci kelak muncul generasi berkualitas. Nabi Isa adalah bukti keberkahan dari wanita yg menjaga kesuciannya.

13. Maka, tugas utama ortua yang memiliki anak wanita adalah mengingatkan pentingnya kesucian bukan sekedar keperawanan.

14. Ajarkan anak wanita utk bersikap sepatutnya terhadap lelaki asing atau yg bukan mahram. Ramah boleh tapi tetap jaga kemuliaan diri.

15. Saat anak wanita belum baligh atau masih anak2, ajarkan ia utk membedakan
3 jenis sentuhan : pantas, meragukan dan haram.

16. Sentuhan pantas itu muaranya kasih sayang. Ini dilakukan oleh orang lain kepada anak wanita yg belum baligh di bagian sekitar kepala dan pundak.

17. Sentuhan yg meragukan. Yakni antara kasing sayang versus nafsu. Biasanya berpindah-pindah tempat. Dari kepala turun ke bahu trus ke pinggang.

18. Jika sudah melewati batas bahu, yakni ke pinggang, atau ke perut, ajarkan anak utk menolak dgn kalimat "Aku gak suka ah".

19.Terakhir, sentuhan haram yakni di wilayah sekitar kemaluan dan buah dada. Ajarkan anak kemampuan utk menolak dan menghindar.

20. Dengan mengajari anak wanita kita tentang sentuhan, mengajarkan juga kepada mereka tentang berharganya tubuh mereka. Tidak sembarangan disentuh.

21. Selain itu, ajarkan juga kepada anak wanita kita tentang siapa itu saudara, sahabat, kenalan dan orang asing. Sikapi dgn beda.

22. Buat anak wanita tidak membutuhkan sosok lelaki lain yg jadi 'pahlawan' nya selain ayah, kakek dan kakak kandungnya

23. Saat mereka tumbuh remaja, tak jual murah dirinya demi dicintai lelaki lain. Sebab sudah ada sosok lelaki idola dalam hidupnya, khususnya ayahnya

24. Sebagian besar remaja wanita yg memutuskan untuk pacaran, karena tak punya lelaki idola di rumahnya sebagai tempat berbagi

25. Dengan ayah dan kakak kandung tidak akrab. Sehingga ia membutuhkan figur lelaki lain. Akhirnya, perlahan kesuciannya pudar. Jadilah mereka anak cabe-cabean

26. Itulah kenapa AYAH perlu hadir dalam jiwa anak wanita sedari dini. Harus ada ikatan batin di antara mrk agar anak wanita tak cari idola lain

27. Ayah harus sering berkomunikasi dengan anak wanita nya saat dalam kandungan. Saat lahir, anak mengenali suara ayahnya pertama kali yg didengar.

28. Saat lahir, jadikan wajah AYAH lebih banyak discan dalam memori anak. Hadirkan ekspresi saat menggendong anak

29. Ikatan batin antara ayah dan anak wanita ini memberi pengaruh saat anak tumbuh dewasa dan mengalami persoalan hidup

30. Saat anak wanita mulai jatuh cinta, ia akan jadikan AYAH sebagai mentor cintanya. Tak ingin ditipu lelaki buaya. Nasehat ayah jadi panduan

31. Saat anak wanita siap menikah, ia mencari sosok lelaki yg seperti ayahnya. Atau setidaknya pilihan ayahnya

32. Bahkan saat anak wanita menjalani gonjang ganjing pernikahan. Ia tak butuh lelaki lain sebagai tempat curhat. Ayahnya lah yg jadi labuhan

33. Peran ayah dalam menjaga kesucian anak wanita amatlah vital. Rusaknya moral anak wanita saat ini salah satunya karena ketidakterlibatan ayah dalam mengasuh

34. Karena itu, ajaklah para ayah agar terlibat dalam pengasuhan. Tak cuma sekedar cari nafkah. Tapi peduli akan anaknya khususnya yg wanita

35. Semoga anak wanita di negeri ini selalu jaga kesuciannya sehingga lahir generasi yg diberkahi. Sekian. Mohon maaf jika tak berkenan.

By : Abi Helmi Balafif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar