Menahan pembicaraan itu bukanlah sesuatu yang mudah, namun bukan pula sesuatu yang mustahil untuk dilakulan. Semua bisa diupayakan, ucapan bisa kita tahan dengan cara berfikir terlebih dahulu sebelum perkataan tersebut benar-benar keluar dari lisan kita. Seberapa pentingkah untuk di ucap? atau hanya sekedar basa basi yang bahkan bisa jadi melukai perasaan lawan bicara kita?
Jangan sampai kita menjadi orang yang menancapkan paku pada sebuah kayu, meski paku telah di cabut bekasnya tak akan pernah bilang. Sama halnya ketika kita melukai perasaan orang lain, meski sudah meminta maaf dan dimaafkan kesalahan kita, tidak ada yang bisa menjamin bahwa kesalahan kita sudah benar-benar terhapus oleh ingatan. Bisa jadi suatu waktu luka itu akan kembali menganga bila terbayang akan sebuah goresan luka. Sebelum itu terjadi maka mari kita sama-sama menahan pembicaraan yang tidak diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar