Pages

Kamis, 17 Agustus 2017

Memories tentang Rohis





Aku anak rohis... 

Selalu optimis...
Bukannya sok narsis...
Kami memang manis...
Kami aktivis benci anarkis...
Walau kantongku tipis...
Ku bukan teroris.


Pasti sahabat sangat familiar dengan lirik lagu tersebut, iya lagu ini di buat karena
banyak keresahan yang terjadi di kalangan para pelajar (aktivis dakwah sekolah) / rohis yang di tuding sebagai tempat lahirnya para teroris...



Lha da lah..!!! siapa yang ga kaget dengan pernyataan seperti itu ?siapa yang ngomong? Entahlah, ia hanyalah orang-orang... ya gitu dech..!!! tidak perlu di lanjutkan. Kenyataannya anak rohis itu kalem-kalem, sopan santun, andap asor, baik hati dan rajin menabung...halah... :P

Lupakan saja pernyataan itu, ga penting.


Di sini saya akan menuliskan tentang kenangan-kenangan yang pernah saya dan teman-teman alami.

Pada zaman dahulu (kayak judul film animasi aja), jadi begini : Ada sekelompok siswa yang sangat antusias mengikuti "kijang", bukan kijang yang mirip dengan rusa lho ya, melainkan KiJang singkatan dari Kajian Jum'at Siang. Setelah sering bertemu dan berinteraksi jadilah kita sekelompok sahabat yang akrab (konco dolan, konco ngaji, konco sinau). 


Setelah itu kita dipertemukan dengan teman sekolah lain (Akh sigit & Akh Doni) yang sudah memiliki ekskul rohis , saya lupa bertemu dengan mereka itu saat moment apa, selang beberapa minggu mereka (Ukh wiwik, Ukh fauziah, Akh doni &  akh sigit~seinget saya) berkunjung ke sekolah kami, kita banyak bertanya tentang seluk belum rohis.



Barulah kita tertarik dan berinisiatif untuk membentuk rohis pula di sekolah. Langkah awal yang kita lakukan untuk membentuk rohis adalah menyapaikan gagasan/ide membentuk rohis di sekolah kepada guru-guru agama, maksud dan tujuannya serta kemanfaatannya bagi para siswa lainnya. Awalnya guru-guru belum setuju, tapi setelah berdiskusi panjang lebar Alhamdulillah para guru menyetujui dan mendukung ide kita. Selanjutnya mohon izin juga kepada kepala sekolah, izinpun telah kita kantongi, dan fiks akhirnya kita buat rohis di sekolah kami. 



Sebenarnya tidak sesingkat itu ya, prosesnya sangat panjang dan melelahkan, belum lagi kendala internal di antara kita karena sering terjadi perbedaan pendapat. Yang sedih-sedih sebaiknya tidak perlu di ingat-ingat kembali, mari kita kenang betapa "konyolnya" perjuangan kita di kala itu sehingga membuat kita jadi nyengar nyengir senyam senyum sendiri saat mengingatnya.



Sekarang kita sudah berjauhan ya kawan, meski begitu semoga ukhuwah ini tetap terjaga, tetap saling menyapa walaupun sesibuk apa. Salam ukhuwah buat antum/na sekalian Ukhti Ilza Salsabila, Ukhti Rosyidah, Ukhti Latifah, Ukhti Hanifah Endah, Ukh devi, Ukh caca Akh fandhani, Akh Gigin dan Akh Hafidz serta Akh Aji & Akh Fuad (MA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar